Pasang surut mewarnai perguruan tinggi ini dalam perjalanannya untuk menjadi sebuah universitas. Berbagai halangan dan rintangan mengahadang, namun hal itu tidak menyurutkan semangat para perintis. Dengan dilandasi moto Briliant, Bright, Future, perkembangan perguruan tinggi ini menjadi semakin baik.
Ide untuk mendirikan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan PGRI di Jawa Timur berasal dari Alm. Abdul Rajab, seorang pejuang PGRI. Pendirian ini bertujuan meningkatkan pendidikan para guru, mengingat sejak proklamasi sampai tahun 1960 studi lanjut bagi guru amatlah langka.
Maka berdasarkan fakta tersebut, maka Alm. Abdul Rajab beserta pendukungnya mulai membuka suatu Program Pendidikan Tinggi bagi guru-guru tersebut. Ide ini kemudian direalisasikan pada tahun 1957 dalam bentuk Program Pendidikan Tinggi PGRI, kursus BI dan ilmu mendidik. Konsep dasar pendirian program ini adalah merupakan profesionalisme PGRI dengan komitmen penuh terhadap pembinaan, pengembang, pertumbuhan, dan peningkatan mutu profesi keguruan di Republik Indonesia.
Pada perkembangan program ini, kursus BI kemudian berubah menjadi FKIP PGRI. Setelah keluar SK Presiden No. 1 Tahun 1963 tentang Integrasi Pendidikan Tinggi, selanjutnya FKIP PGRI berubah menjadi IKIP PGRI Malang. Kemudian untuk mewujudkan keinginan para guru untuk mendapatkan pendidikan tinggi, maka dibukalah Extension Course di beberapa daerah di Jawa Timur. Setelah program ini berkembang pesat, untuk efisiensi dan efektifitas pengelolaannya, maka dibentuklah pusat – pusat penggerak, yaitu:
Pusat I berada di Malang yang beroientasi kulikuler ke IKIP Negeri Malang. Pusat II di Surabaya, beroientasi kulikuler ke IKIP Negeri Surabaya. Pusat III berada di Madiun yang beroientasi kulikuler pada IKIP Negeri Malang dan Surabaya.
Perkembangan politik di Indonesia ternyata tidak menguntungkan PGRI sehingga perkembangan IKIP PGRI kemudian merosot. Sehingga pada 1966 tidak ada IKIP PGRI di Malang. Kemudian setelah 9,5 tahun tidak ada perkuliahan di IKIP Malang maka atas prakasa anggota cabang PGRI Malang II, yaitu Drs. Moh. Amior Soetedjo, S.H, M.Pd, dan Dr. Hadi Sriwiyana, M.M dirintis lagi Pendidikan IKIP PGRI dengan penasehat Abdul Rajab.
Pada tanggal 20 Mei 1975, IKIP PGRI Malang yang merupakan cikal bakal Universitas Kanjuruhan Malang diresmikan kembali. Lalu pada 1985, IKIP Malang berdiri dengan rektor Drs. H. Soenarto.Pengeloaan dan penyelenggaraan IKIP Malang dilaksanakan prinsip :
• Kooperatif, kolektif dan kekeluargaan dengan dilandasi kemitraan swasta dan negeri.
• Inovatif, fleksibel, dan Hard working
• Mengikuti ketentuan pemerintah
Dengan berpegang teguh pada ketiga prinsip tersebut, akhirnya Universitas kanjuruhan Malang berhasil didirikan dengan fasilitas lengkap.
Perjalanan panjang dalam mendirikan Universitas Kanjuruhan Malang ini telah memberikan fondasi yang kuat dalam mendirikan tradisi keilmuan di perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Dari proses berdirinya universitas ini dapat dikatakan bahwa Universitas Kanjuruhan Malang merupan tinggi yang sudah lama berdiri, memiliki usia yang matang dan banyak pengalaman dalam penyelenggaran pendidikan.
Saat ini UNIKAMA terus berbenah diri, memajukan berbagai fasilitas yang mampu mempercepat pembelajaran. UNIKAMA terus melakukan pembangunan gedung-gedung baru untuk perkantoran dan perkuliahan, perpustakaan representatif, juga membangun sinergi kerja dengan berbagai lembaga.
Obsesi UNIKAMA kedepan yang ingin direalisasikan yakni menjadi universitas yang mempunyai keunggulan program yang mampu menjawab tantangan zaman, seperti twinning program, double proffession, enterpreneurship dan e-learning.
Visi :
"Menjadi Perguruan Tinggi yang berkebudayaan nasional, berdaya saing tinggi, menguasai IPTEK dan berwawasan global"
- Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas, untuk enghasilkan lulusan yang berkualitas, profesional, berkepribadian nasional, dan berwawasan global.
- Menyelenggarakan kegiatan penelitian untuk mengkaji dan mengembangkan IPTEKS.
- Mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk menyejahterakn kehidupan umat.
- Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak uintuk meningkatkan kualitas kinerja Universitas kanjuruhan Malang.
- Memberdayakan alumni untuk meningkatkan peran dan citra Universitas Kanjuruhan Malang
- Mengembangkan dan menciptakan iklim organisasi yang sehat dan harmonis.
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, perlu ditetapkan tujuan-tujuan yang berdasarkan pada relevansi, atmosfir akademik, manajemen internal, berkelanjutan dan efisiensi. Rumusan tujuan Universitas Kanjuruhan Malang adalah sebagai berikut :
- Bidang Pendidikan, Pembelajaran dan Kemahasiswaan : meningkatkan kualitas untuk menghasilkan lulusan dalam bidang IPTEKS dan kependidikan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beradab, berwawasan kebangsaan, demokratis, mandiri, berintegritas tinggi, cerdas, kritis, kreatif, produktif serta mampu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat dan berkebudayaan nasional.
- Bidang Penelitian : menghasilkan dan mengembangkan IPTEKS yang berwawasan lingkungan berdasarkan etika moral untuk mewujudkan masyarakat madani.
- Bidang Pengabdian kepada masyarakat : mengajak masyarakat untuk terlibat dalam memanfaatkan IPTEKS guna kepentingan kesejahteraan kehidupan manusia.
- Bidang Manajemen, Kelembagaan dan Kerjasama : menyelenggarakan sistem kelembagaan yang demokratis, efektif dan efisien, serta menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang dilandasi komitmen positif.
- Bidang Sarana, Prasarana dan Keuangan : meningkatkan kualitas dan ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran, serta meningkatkan kualitas kinerja sistem manajemen keuangan agar lebih efisien, efektif dan akuntabel.
- Bidan Informasi : meningkatkan kualitas dan kuantitas jalinan kerjasama dengan berbagai pihak guna meningkatkan kinerja penyelenggaraan Universitas Kanjuruhan Malang.
Logo HMPSTI |
Arti Logo Universitas Kanjuruhan Malang :
UNIKAMA memiliki makna logo yang unik yaitu segilima yang melambangkan Universitas Kanjuruhan berasaskan Pancasila yang memiliki lima sila di dalam segilima terdapat Ganesha yang duduk di atas bunga teratai melambangkan setiap keadaan kebijaksanaannya selalu membawa kejayaan karena Ganesha di masa lampau memiliki simbol pengetahuan yang melambangkan Universitas Kanjuruhan merupakan tempat pengembang, pendidikan dan inovasi ilmu pengetahuan, mahkota yang dipakainya melambangkan pemimpin yang memiliki keberanian dan kejujuran dalam menegakkan keadilan dan kebenaran, tangan kanannya memegang patahan gading melambangkan setiap keadaan kebijakannya selalu membawa kejayaan, sedangkan tangan kirinya memegang mangkuk yang berisi Tirta Amarta (air kehidupan) dengan belalainya yang mengarah pada mangkuk melambangkan kesiapan seorang pemimpin yang selalu siap di barisan terdepan dalam menghadapi bahaya untuk meindungi rakyatnya dan selalu siap menolong. Setiap warna di dalam logo UNIKAMA juga memiliki makna yaitu warna biru laut melambangkan ketulusan sikap, biru tua melambangkan keteguhan tekad, putih melambangkan kesucian hati, kuning melambangkan keluruhan budi, merah melambangkan keberanian membela kebenaran, hitam melambangkan keabadian, abu-abu melambangkan bijaksana, kedewasaan, tidak egois, tenang dan seimbang